Untuk pria bertatapan mata sendu, bertubuh tinggi, bersuara merdu.
Terima kasih untuk tiga belas minggu yang pernuh
warna-warni, penuh hujan dan pelangi, penuh tanya dan misteri, terima kasih
untuk percakapan manis dalam setiap pesan singkat kita, dalam setiap sambungan
telepon, dalam setiap tawa, terima kasih untuk kisah-kisah baru yang membuat aku
lengkap sebagai perempuan. Terima kasih
untuk kamu yang telah mengajari ku arti sabar, mengajari aku apa itu dewasa, mengajariku
bagaimana menjalani hari-hari tersulitku, terima kasih untuk selalu
mengingatkan ku untuk selalu dekat dengan tuhanku, terima kasih untuk semua
senyum freak kamu kalo lagi ngeliatin aku, terima kasih buat semua perhatian kamu, terima kasih buat semua yang
telah kau lakukan buat aku.
Aku
tau kita belom berakhir tapi aku takut habis ini kita akan beneran berakhir,
aku ga begitu yakin kita bisa masih terus bersama-sama. karna aku melihat sikap
mu yang tidak seperti dulu. Ini berat buat aku, semoga ini cuma rasa takut ku
saja, kasih aku tidak ingin kita berakhir. Aku ga bisa merelakan
kenangan-kenangan kita pergi begitu saja. Merelakan kenangan kita terkubur
bersama mimpi-mimpi kita.
Begitu
banyak kenangan dengan mu, diawal pertemuan kita jantungku langsung berdetak
dan seakan mengatakan bahwa kamu adalah lelaki yang dikirim tuhan untuk
menghapus luka lama ku, sampai pada akhirnya kamu pun mengungkapkan rasa itu
kepada ku, aku terkejut karna aku tak pernah membayangkan hal in terjadi, aku
menerima cintamu dan menjalani kasih cinta bersamamu. Kisah cinta yang
menurutku sulit karna awalnya aku harus bersembunyi untuk bisa bertemu dengan
mu, banyak dari temanmu yang tidak suka kepada ku, karna aku perempuan yang
menurut teman-teman mu hanya menjadi “perempuan giliran”. Ini sangat sakit,
tapi kamu selalu menguatkan ku, kamu selalu mengingatkan aku untuk sabar, selalu
mengingatkan ku untuk menghiraukan ocehan teman-temanmu. Dan kamu yang selalu
membela ku di depan teman-temanmu.
Aku
sangat bahagia bisa bersamamu, walau sekarng sikap kamu begitu dingin kepadaku,
aku tau kamu bosan, kamu lelah, kamu tidak suka dengan keadaan kita yang begini.
Kasih percayalah kita bisa menjalani hari-hari sulit kita ini, angap saja ini
ujian buat hubungan kita, ujian untuk naik level yang lebih tinggi lagi. Kasih
aku selalu berdo’a untuk kita, agar kita tetap terus bersama.
Do’a
ku, harapku begitu besar padamu. Aku akan terus berjuang untuk kita, semoga
kamu berubah dan dapat mengerti akan artinya cintaku padamu, kasih cintaku
tulus padamu, tak kah kau lihat kesungguhan dimataku? Kasih tetaplah bersama
ku. Tetaplah disisi ku karena kaulah semangat ku.
Komentar
Posting Komentar