terima kasih cinta pertamaku
"Kalau
satu aja cukup, kenapa mesti ada kata dua, tiga dan seterusnya"
Ya Kalimat itu terus menghantui pikiran ku, mengacaukan
pikiran ku malam itu. Aku tidak habis fikir ada orang setega itu, ada orang
yang tega mematahkan hati seorang gadis remaja yang baru mengenal cinta.
Natasya adalah gadis yang baru masuk sma, gadis yang belum pernah mengenal
cinta sebelumnya kini diperkenalkan untuk mengenal cinta oleh teman kursusnya,
rio adalah lelaki pertama yang ia kenal, rio adalah mahasiswa disalah satu
perguruan tinggi di jakarta.
"Nat kamu mau ga aku kenali dengan temanku, dia udah
mahasiswa loh, anaknya asik kok", ujar frisca ditengah-tengah istirahat.
"Kamu mau kenalin aku ke siapa? Baik tidak orangnya?
Tapikan aku belom pernah dekat sama sekali dengan laki-laki fris" ucap ku
menodong segudang tanya pada frisca.
"Satu-satu dong nanyanya nat, aku bingung mau jawab
yang mana dulu" ujar frisca yang kebingungan menjawab pertanyaanku.
"Maaf fris, aku terlalu bersemangat sepertinya"
ujar ku.
"Hehe iya slow
aja nat, yaudah aku jawab satu-satu yah. Namanya rio, dia mahasiswa teknik
mesin di trisakti, dia temennya abang aku, orangnya baik kok, asik juga, gimana
tertarik ga?" Jelas frisca panjang lebar.
"Tapi aku belom pernah deket sama cowo fris, nanti aku
harus gimana?" aku yang kebingungan menjawab pertanyaan frisca.
"Tenanglah nat, cukup jadi dirimu sendiri saja, ga
perlu kamu jadi orang lain untuk bisa deket sama seorang cowo".
"Yah bisa dicobalah fris" jawabku sambil tersipu.
Ga beberapa lama, tiba-tiba hpku berbunyi, ada requsest
permintaan pertemanan bbm, saat ku lihat. Ternyata ada nama "rio
haryanto". Langsung saja aku accept. Ga lama hp ku bunyi kembali, ada bbm
masuk dari rio, aku bingung bagaimana ini, aku mau bales apa. Aku panik
sepanik-paniknya maklum saja aku belom pernah merasakan dekat dengan cowo. Aku
mulai membuka bbm darinya.
"Hai nat, ini aku rio temennya frisca, salam kenal
yah" sapa rio lewat chat di bbm. Mulai
dari situ aku jadi sering bbman, benar memang kata frisca dia orangnya asik ga
ngebetein. Udah hampir semingguan kita sering komunikasi lewat bbm, nah pas
malam minggu dia mengajak ku bertemu, katanya dia ingin melihat wajahku
langsung. Ya sudah aku iyakan permintaannya dan aku mengirimkan alamat rumahku.
Tepat jam delapan malam dia menjemput ku di rumah, aku yang sudah siap dari jam
tujuh tadi memang sudah menungu-nunggu kedatangannya. Ini pertama kalinya aku
keluar malam minggu dengan cowo. Wow campur aduk rasanya.
"Wah kamu cantik
banget malem ini, lebih cantik dari yang kulihat di dp" rayunya sambil
melontarkan senyuman kepadaku.
"Ah kamu bisa saja yo, akukan jadi malu" sambil
tersenyum malu.
"Dih bener aku ga bohong, yaudah yuk kita pergi. Kamu
sudah siapkan?" ajaknya sambil memberikan helm pink kepadaku.
"Oke sudah siap, emangnya kita mau pergi kemana?"
Tanyaku penasaran.
"Sudah lihat saja nanti, aku akan bawa putri cantik ini
ketempat yang spesial" sambil meledek ku.
"Ah kamu mah, bikin aku malu gini, oke deh terserah
kamu, asal jangan diculik aja akunya yah"
"Ya tidak lah, oke ayo naik"
Lumayan lama juga perjalanannya, akhirnya kita sampai
disuatu tempat. Tadinya aku sempat takut mau dibawa kemana aku, mengapa begitu
sepi. aku takut diapa-apain. Ketakutan ku berubah ketika aku lihat meja makan
yang diatasnya sudah terdapat makanan dan minuman. Iya dia membawaku makan malam
di atas apartemen. Sweet banget pokonya malam itu. Memang terlalu singkat kalo
aku merasakan ketertrikan sama dia dan masih terlalu cepat buat jatuh cinta.
Fikirku malam itu dia cuma ingin ngobrol dan bertemu denganku saja, ternyata
tidak hanya itu. Dia mengungkapkan ketertarikannya padaku, dia menginginkan aku
jadi pacarnya. Aku kaget seketika denger dia mengungkapkan rasa cintanya
kepadaku. setelah aku fikir-fikir lagi, aku memutuskan menerima cintanya. malam
itu sangat indah untukku dan dia.
"Terima kasih yah buat makan malamnya dan semua
kejutan-kejutannya" sambil melengkungkan senyum kearahnya.
"Iya sama-sama, maaf yah bikin kamu shock malem ini,
hehe aku pamit pulang yah, kamu langsung istirahat oke" sambil mencium
keningku.
Aku cuma mengangguk dan masuk kedalam rumah. Malam itu aku
sangat bahagia, aku baru merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan dicintai,
malam itu aku langsung mengabari frisca, memberitahukan kabar gembira ini.
Tut..tut...tut...
"Iya nat, kenapa? Tumben malem-malem nelpon aku"
suara frisca dari kejauhan.
"Fris, aku seneng fris, hari ini aku udah jadian sama
rio, makasih yah fris kamu udah kenalin rio ke aku" jelasku ke frisca
sambil senyum-senyum sendiri.
"Kamu serius nat? Aku ga salah dengerkan? Wah aku
ikutan seneng deh. Semoga dia bisa bikin bahagia kamu yah nat"
"Semoga aja fris, yaudah yah fris aku udah ngantuk,
makasih loh sebelumnya"
"Iya nat,
sama-sama. Aku juga udah mau tidur. Malam nat"
"Malam fris" sambil menutup telpon.
Bulan pertamaa kita pacaran sangat manis, rio yang sering
menjemputku sekolah, mengantar kemana ku mau, sering memberikan ku bunga,
hadiah, dan pasti selalu menyempatkan waktunya buat aku, terlebih lagi dia
orangnya sweet, perhatian sering memberikan kejutan. aku sangat bahagia
memiliki kekasih seperti dia.
Tetapi tidak sama dengan bulan berikutnya, tepat dibulan
ketiga kita pacaran dia mulai berubah,biasanya bila tepat hari jadi kita, dia
selalu buat kejutan buat aku,entah dia mengirimkan bunga atau sekedar
mengirimkan pesan yang romantis, tapi kali ini tidak, dia yang jadi cuek, jadi
dingin, tidak se sweet dulu.pokonya dia berubah derastis, jelas aku curiga sama
sikap perubahannya. Aku mulai mencari tahu alasan perubahan sikap rio,
ditengah-tengah lamunanku tiba-tiba ada bbm masuk dari rio. Pas aku baca.
"Nat maafin aku yah, aku ga bisa sama-sama kamu lagi,
kita putus"
Sontak air mataku jatuh, ini sakit sekali. Orang yaang
selama ini aku tunggu-tunggu ternyata mengecewakanku. Percuma aku sudah sabar
mengunggu dia, tapi ternyata hanya sia-sia. Aku menangis berhari-hari,
mengurung diri dikamar. Belum kering air mataku, tiba-tiba ada sms masuk entah
dari siapa.
"Maaf yah ini siapa? Ada perlu apa sampai miss callin
pacar saya berkali-kali?" sms dari seorang wanita sepertinya.
Aku bingung apa lagi yang terjadi padaku.
"Aku natasya,
maksud anda siapa? Rio? Aku mantan pacarnya rio, baru kemaren aku putus sama
dia" balasku.
Tiba-tiba hpku berbunyi, ada pangilan masuk dari nomor yang
tadi.
"Hallo, ini natasya?" "Iya, maaf saya lagi
bicara sama siapa yah?"
"Saya rindi
pacarnya rio, kami udah pacaran hampir 2 tahun. Kamu serius baru putus sama
rio? Kapan jadiannya?"
"Kamu serius? Hampir empat bulan, kemarin dia putusin
aku tanpa alasan yang jelas, maaf aku jadi curhat"
"Gapapa nat, berati rio yang udah jahat, dia ngeduain
aku dengan kamu, aku ga bisa terima, yasudah nat aku mau ketemu rio, aku mau
marah-marah sama dia"
"Yasudah silahkan, aku juga sudah tidak mau dengar lagi
tentang rio"
Ya tuhan ternyata dibalik sikapnya yang sweet ternyata dia
juga jahat, dia menghianati cinta tulus aku, apa mungkin aku yang anak sma
hanya menjadi mainannya saja. Oh tuhan aku tidak mau lagi mendengar kabar
tentangnya, aku sudah tidak peduli lagi. Aku ga boleh sedih aku harus bangkit,
aku masih muda, masih banyak yang harus aku kerjakan. Aku ga boleh sedih lagi.
Hidupku kembali seperti biasa lagi, semuanya aku lakukan
sendiri, berangkat sekolah,berangkat kursus aku sendirian lagi. Walaupun
sendiri tapi aku senang menjalaninya.
"Aku pingin jalan-jalan ah, sudah lama aku menyiksa
diriku, kini saatnya memanjakan diri sejenak" kataku sambil bercerimin
memperhatikan penampilanku yang acak-acakan.
Lanjut saja aku ke mall di daerah jakarta, lagi-lagi
sendiri, aku memang lebih senang sendiri kalo kemana-mana. Sampai di mall aku
langsung menuju salon untuk merapikan penampilanku yang beberapa hari ini
berantakan karna patah hati, setelah dari salon perutku terasa lapar, aku
langsung menuju suatu lestoran jepang favorit aku. Ketika aku lagi asik
menghabiskan makanan ku, tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara orang yang lagi
bertengkar. Nampaknya sepasang kekasih yang lagi ada masalah.
"Kenapa kamu putusin aku? Aku udah ga cantik lagi? Ada
wanita lain? Kenapa?" Tanya wanita itu kepada cowonya sambil
nangis-nangis. Tetapi cowonya malah pergi meninggalkan cewenya sendiri.
Pas aku lihat ternyata cowo itu adalah rio, aku kaget banget
melihatnya, aku melihat cewe itu, aku yakin itu rindi yang tempo hari
menelponku, aku berniat menymperi cewe itu.
"Maaf ini tissue buat kamu, kamu rindi?" Tanyaku
Dia melihatku
bingung. "
Bukan aku clara, mungkin kamu salah orang" jawabnya
sambil mengusap air matanya.
Disitu aku tambah kaget, fikirku berati ini cewe yang ketiga
yang aku temui.
"Aku boleh duduk disini ga? Ada yang mau aku
omongin,"
"Boleh silahkan saja"
"Yang tadi itu pacar kamu? Dia riokan?"
"Iya dia rio,
aku baru pacaran tiga bulan yang lalu. Kok kamu kenal rio? Kamu temennya?"
"Iya aku jelas kenal rio, dia mantan pacarku, aku baru
putus seminggu yang lalu"
"Kamu serius? Kamu ga lagi bohongin akukan? Ga mungkin
rio kaya gitu, rio sayang banget kok sama aku, berati aku di duain dong"
"Iya aku serius, ga cuma kamu aja yang ga sengaja aku
kenal, ada cewe lagi namanya rindi, dia udah pacaran hampir dua tahunan sama
rio, tadinya aku fikir kamu rindi, ternyata bukan"
"Demi apa? Ah
ini gila, berati ada rindi, kamu dan aku. Sumpah ga ngerti sama pikiran tuh
cowo"
"Yah aku sih udah ga heran sekarang, yaudah sekarang
kamu jangan nangis, ngapain juga kamu nangis buat orang yang salah, orang jahat
kaya dia ga perlu di tangisin".
"Iya makasih yah, kamu udah ngebuka fikiranku"
"Oke deh, aku pamit dulu yah,"
"Silahkan, ngomong-ngomong namamu siapa?"
"Oh iya sampai lupa kenali nama, aku natasya, oke aku
pergi dulu yah"
"Iya sampai
ketemu lagi"
Ketika sampai rumah, aku lagsung menuju ke kamar, merebahkan
tubuhku dikasur. Huhhh. hari yang panjang, aku ga nyangka bisa ketemu sama
mantan-mantannya rio. Lucu sih sebenrnya, tapi aku ga habis pikir, ada gitu
cowo yang tega mentigain cewe yang bener-bener sayang sama dia, apa dia punya
penyakit yah, masa iya dia ga puas dengan satu cewe saja, perasaan aku juga ga
cuek-cuek banget, ko dia malah cari kebahagian lain yah, yah sudahlah mungkin
emang dia yang begitu dia yang ga puas dengan satu cewe saja.
Sunguh menyesal telah jatuh cinta pada orang yang salah.
Mulai sekarang aku harus berhati-hati lagi memilih pasangan. Dan satu pelajaran
lagi bila jatuh cinita nanti aku juga harus menyiapkan untuk sakit hati. Biar tidak
seperti sekarang. Terima kasih pacar pertamaku karna engkau telah memberi cinta
dan memberi luka padaku.
Komentar
Posting Komentar